Jumat, 23 Mei 2014

TALAWANG DAYAK

"TALAWANG DAYAK"

Talawang; Telawang; Telabang; (Tameng bhs. Indonesia)
masyarakat Suku Dayak menggunakan talawang (tameng atau perisai) dalam berperang.
Sama halnya dengan mandau, talawang merupakan benda budaya yang lahir dari kepercayaan
masyarakat Dayak akan kekuatan magis alamiah (Nature Power). Selain itu, talawang juga memiliki sisi estetis yang ditunjukkan pada motif dan ukirannya. Konon, ukiran pada talawang bisa memiliki daya magis yang mampu membangkitkan semangat hingga mampu mensugesti kuat orang yang menyandangnya.

Ukiran talawang Dayak pada umumnya ukiran (keterwakilan simbol flora, fauna dan manusia) seperti bermotif-kan burung Tingang, unsur simbol riak atau pusaran Air, unsur Api, unsur Angin, unsur Kayu, unsur Tanah, dan unsur Besi.  Selain motif burung (unggas), juga motif ular, motif mata, motif lain yang sering digunakan adalah ukiran kamang yakni motif yng mewakili unsur manusia di sebut dengan "Kamang" merupakan perwujudan dari roh leluhur Suku Dayak. 




"Motif Kamang" umumnya yang digambarkan dengan seseorang yang sedang duduk berpasangan, atau  menggunakan "Hewah" (Celana Khas Adat Dayak) dan wajah berwarna (umumnya merah). Walaupun setiap sub-Suku Dayak mengenal kebudayaan mandau dan talawang, penggunaan warna dan motif ukiran pada talawang berbeda-beda sesuai dengan ciri daerah dan atau karakter si pengguna, atau sesuai pesanan.






Filosofi Budaya Talawang

Talawang sebagai alternatif "Senjata Perisai"; bisa menjadi simbol/bagian perlengkapan tempur
karena dalam hidup ketajaman kepintaran tidak lengkap tanpa skil dan pengetahuan-strategi.  

Fungsi Harfiah Talawang
Talawang berfungsi untuk menangkis bahaya/ancaman/ serangan tidak diduga;
dalam kehidupan dayak, selalu ada tekanan kepentingan dan kebutuhan yang tidak terprediksi
(ekonomi, pendidikan dan kesehatan) penting untuk selalu mempersiapkan "antisipasi"

Talawang Sebagai Simbol Sosial
Talawang bermanfaat sebagai simbol sosial (ukiran keterwakilan flora fauna dan manusia)
dalam kehidupan dayak sangat "penting" manjalin hubungan harmoni baik dengan alam maupun dengan sesamanya (...).

Talawang sebagai identitas budaya;
dalam mozaik adat dayak, telabang memiliki makna identitas yang dibangun, dijaga harmonisasinya
secara mengakar untuk jaminan masa depan (talawang) bagi generasi berikutnya.(LYD)