Kamis, 23 Juni 2016

KEAH -1

KAWASAN EKOSISTEM AIR HITAM (KEAH-1) DI BARITO-SELATAN KAL-TENG

PLG “pengembangan Lahan gambut” dilema yang berkepanjangan, lahan gambut yang ada di wilayah Barito Selatan, memiliki karakter yang sangat berbeda dengan gambut yang ada di kawasan Kapuas dan kawasan “berengbengkel”, hal tersebut tergambar jelas pada masa sekarang ini dimana 80% lahan di blok E ini justru sudah berubah menjadi kawasan yang terendam air rutin selama 6 s.d 8 bulan, persoalan yang menjadi dilema sampai saat ini adalah pengaturan tata air untuk menjaga agar permukaan gambut dapat dipertahankan, namun justru teknologi tetap bukan pilihan terbaik dalam mengatasi suatu lingkungan/ekosistem yang sudah terlanjur rusak, konstruksi fisik pintu air/DAM yang ada sekarang perlahan namun pasti tidak akan bertahan lama dan berfungsi sesuai fungsinya,  sudah banyak investor yang berminat untuk mereklamasi lahan PLG di kawasan Barito Selatan, namun setelah dilakukan penelitian mendalam, mereka mundur secara teratur….. yang sekarang tersisa di kawasan tersebut adalah kawasan hantu ibaratnya hanya hantu yang mau bertahan di kawasan yang menjadi korban pemerkosaan lingkungan dan ekosistem  pada masa rezim orde baru dulu (lyd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar