KAWASAN EKOSISTEM AIR HITAM (KEAH-1) DI BARITO-SELATAN KAL-TENG
PLG “pengembangan Lahan gambut” dilema yang berkepanjangan, lahan gambut
yang ada di wilayah Barito Selatan, memiliki karakter yang sangat
berbeda dengan gambut yang ada di kawasan Kapuas dan kawasan
“berengbengkel”, hal tersebut tergambar jelas pada masa sekarang ini
dimana 80% lahan di blok E ini justru sudah berubah menjadi kawasan yang
terendam air rutin selama 6 s.d 8 bulan, persoalan yang menjadi dilema
sampai saat ini adalah pengaturan tata air untuk menjaga agar permukaan
gambut dapat dipertahankan, namun justru teknologi tetap bukan pilihan
terbaik dalam mengatasi suatu lingkungan/ekosistem yang sudah terlanjur
rusak, konstruksi fisik pintu air/DAM yang ada sekarang perlahan namun
pasti tidak akan bertahan lama dan berfungsi sesuai fungsinya, sudah
banyak investor yang berminat untuk mereklamasi lahan PLG di kawasan
Barito Selatan, namun setelah dilakukan penelitian mendalam, mereka
mundur secara teratur….. yang sekarang tersisa di kawasan tersebut
adalah kawasan hantu ibaratnya hanya hantu yang mau bertahan di kawasan
yang menjadi korban pemerkosaan lingkungan dan ekosistem pada masa rezim orde baru dulu (lyd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar