Selasa, 26 Agustus 2014

Kerbau Rawa Barito Selatan


Kerbau Rawa (Bubalus bubalis)
 
Kerbau Rawa banyak menghabiskan hari mereka berkubang di perairan berlumpur hutan Asia tropis dan subtropis. Mereka dilengkapi kaki berkuku terentang lebar yang berfungsi mencegah mereka dari kondisi tenggelam terlalu dalam di lumpur dan memungkinkan mereka untuk bergerak bebas di lahan basah dan rawa. Rawa-rawa ini memberikan tanaman air penutup yang baik dan kaya untuk pakan kerbau rawa, meskipun sebenarnya kerbau tersebut lebih suka makan di padang rumput dan tumbuh-tumbuhan. Biasanya menghasilkan anak sapi betina setiap tahun lainnya, setelah kehamilan 9-11 bulan. lembu muda biasanya tetap dengan kawananinduknya, yang terdiri dari sekitar 30 kerbau, selama tiga tahun setelah masa kelahiran. 


Mereka kemudian pergi untuk membentuk kawanan semua kerbau jantan kecil. Kerbau rawa di yakini telah dijinakkan selama lebih dari 5.000 tahun. Mereka telah menopang kelangsungan hidup masyarakat dengan daging mereka, tanduk, kulit, susu, lemak, status kekuasaan (sosial), membajak lahan pertanian dan mengangkut orang dan tanaman.
Kerbau liar yang terancam punah dan tinggal hanya di sejumlah kecil kawasan lindung membentang di Indonesia, India, Nepal, dan Bhutan, dan suaka margasatwa di Thailand. disamping itu populasi ini cenderung berkurang karena mereka kawin dengan kerbau peliharaan. 


 
Di Kecamatan Jenamas, Kabupaten Barito Selatan, Propinsi Kalimantan Tengah, potensi Kerbau rawa telah dikenal sejak jaman penjajahan Belanda (dahulu kala), sekarang merupakan potensi satwa besar yang ada dan tersedia di kawasan Jenamas Kalimantan Tengah dan Danau Panggang (Kalimantan Selatan), populasi yang ada di Kecamatan Jenamas saja diperkirakan mencapai ± 3000 ekor, yang dibudidaya secara lepas liar, dengan kandang sederhana terbuat dari konstruksi kayu dibangun di atas kanal-kanal eks PLG (Pengembangan Lahan Gambut). Kerbau Jantan dan Betina sama sama spesies yang memakai tanduk, Jantan ditandai dengan tanduk melengkung ke belakang, meskipun tanduk betina secara signifikan lebih kecil. Sampai sekarang masih belum ada pemanfaatan secara Khusus terkait produk susu dan yogurt yang katanya rendah kolesterol dari satwa besar (kerbau rawa tsb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar