Selasa, 26 Agustus 2014

Potret Pelayanan Publik



Kalau u gak suka di sini (desa, kota, Kabupaten, provinsi, kantor, badan, instansi) dan menurut u nyaman di sana (desa, kota, Kabupaten, provinsi, kantor, badan, instansi).. u pindah aja ke sono (desa, kota, Kabupaten, provinsi, kantor, badan, instansi).. hhhhsssh (mengurut dada saja).... #malu_jadi_pelayan_publik

PELAYANAN PUBLIK YANG AMBURADUL TOLONG DONG DI BERESIN SIAPAPUN PRESIDENNYA

Saya setuju banget kalo Indonesia ini gak usah mimpi muluk-muluk dulu, tapi benerin aja dulu layanan publiknya baru kita mimpi yang lebih tinggi. Gak usahlah mimpi untuk bikin PESAWAT CANGGIH JIKA UNTUK NGURUS PBB DAN KTP aja susahnya minta ampuuuuunnnnn.

Saya baru aja mau bayar PBB, tapi mau bayar pajak aja susahnya minta ampun, karena surat tagihannya entah kemana, sudah di cek di RT katanya di RW katanya di Keluarahan dan sampai di kelurahan suruh balik lagi ke RW.

Oh Departemen Pajak, kenapa "anda yang sekolah pinter-pinter" masih membuat masyarakat yang taat pajak ruwet begini untuk bayar pajak, kenapa gak on line aja langsung kita datang ke Bank gak usah perlu nunggu surat tagihan segala langsung bayar dan dapat tanda bukti, kan kita tiap tahun memang udah kudu wajib bayar PBB. Kenapa sih sudah 69 tahun Merdeka bayar pajak aja masih RUWET !!????

Tapi giliran kita telat bayar sehari saja jatuhnya di kenakan DENDA, padahal salahnya adanya di Pemerintah kenapa juga rakyatnya yang di denda ? kayak penjajah aja.

Trus hari ini sy dateng ke kelurahan di daerah pinggiran Jakarta bagian Timur, yang ikut Provinsi Jabar.

Masalahnya dulu waktu belum E KTP (KTP LAMA) alamatnya bener, tapi setelah E KTP alamatnya malah salah, padahal sumber datanya dari KTP lama yang benar tadi. Loh kok bisa salah ngisi begini ?? akibatnya setiap ngurus proses administrasi dan bank di tolak karena alamatnya gak jelas.

Apa yang terjadi pada saat datang ke Kelurahaan:
Kelurahan : "Kalo urusan E KTP itu di Kecamatan bukan di kelurahan".

Akhirnya sy berangkat menuju Kecamatan, tapi apa tanggapan Kecamatan

Kecamatan: "Kalo urusan kesalah E KTP itu tanggung jawabnya KELURAHAN"

Gimana saya gak Nepok Jidad !??????

Saya : Lha ini saya baru dari ke kelurahan di suruh ke kecamatan ? Jadi saya harus percaya yang mana nich !???

Kok ya bisa saling lempar tanggung jawab ya ? Itulah potret Indonesia di ZAMAN MELINIUM yang ngurus KTP saja masih mirip zaman Flinstone (Zaman Batu)

Akhirnya mereka sesama teman saling bertanya, "Sebenarnya kalo masalah ini di Kelurahan atau di Kecamatan sich??" Gimana saya gak NGELUS DADA ! mereka sendiri saja masih gak jelas.

Lalu tiba2 datang seorang laki2 pegawai KECAMATAN menengahi;

Pegawai Kecamatan: "Begini bu Kesalahan data yang ada di E KTP itu sumbernya dari DEPARTEMEN DALAM NEGERI jadi kita gak bisa perbaiki kecuali ada perintah dari pusat".

"Nah lho... jadi making NGACOkan jawabanya" kok bisa2nya nyalahir Departemen Dalam negeri yang ada jauh di Jakarta?

Saya : " Emang yang ngisi data E KTP orang Dep Dagri?"
Pegawai Kecamatan: " Enggak pokoknya datanya dari sononya udah begini, salah"
Saya : "Lho dulu yang masukin data dari KTP lama kan petugas dari sini?" Kok bisa yang salah Departemen Dalam Negeri?"

Pegawai Kecamatan: " Ya pokoknya gitu deh gak bisa di ganti KTP BARU"
Saya : "Sampe kapan ?"
Pegawai Kecamatan : "Gak Tau kita juga sampe kapan?"
Saya : "Wah kok gak jelas dan ruwet amat? padahal cuma mau betulin data di E KTP aja, yang kesalahannya pada pihak Kecamatan/Kelurahan dan bukan pada kita kok suah sekali ya". "Tolong dong layanannya di perbaiki kayak di Jakarta, ngurus KTP gampang."
Pegawai Kecamatan: " Ibu kalo gak suka PINDAH AJA KE JAKARTA".

Wah...wah.... jawaban yang menyakitkan dan gak profesinal !!!! MEMANGNYA MEREKA SEMUA DI GAJI PAKAI UANG RAKYAT UNTUK APA ? BERANI2 MENGUSIR KITA WARGANYA UNTUK PINDAH KE JAKARTA?

Tiba2 datang lagi 2 orang yang mau ambil KTPnya, tapi kemudian kedua orang tersebut MARAH-MARAH PADA PETUGAS,

Setelah saya tanya ternyata yang satu sudah buat 4 bulan yang lalu NGURUS KTP dan satunya lagi sudah ngurus 6 bulan yang lalu sampai hari ini belum juga selesai.

OH MY GOD !!!!!

Mau jadi apa Indonesia jika untuk ngurus hal yang sangat di butuhkan warganya saja sudah sesulit ini

Please TOLONG DONG BAPAK PRESIDEN YANG BARU tuh tolong di GANTI ORANG-ORANG DI PEMERINTAHAN YANG KERJANYA SEPERTI INI. KAMI GAK RELA JIKA UANG HASIL PAJAK YANG KAMI BAYARKAN ITU UNTUK MENGGAJI ORANG-ORANG SEPERTI INI.

Akhirnya untuk mengisi rasa kecewa saya ngeloyor pergi ke pasar kira2 jam 10an.... Eh.... ajaib banyak pegawai berseragam PEMDA pagi2 gini udah pada belanja di pasar.... sepertinya baru gajian. Dan sama salah satu orang tua yang dagang di pasar di sapa Eh tumben nggak ngantor pagi2 gini sudah belanja.

SUMBER : Pengalaman Pribadi_
bersama Ayah Edy Parenting dan Ayah Edy Parenting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar